ANCELOTTI : LIVERPOOL ADALAH KLUB IMPIAN​

KEMBALI

Carlo Ancelotti, pelatih legendaris asal Italia, pernah mengungkapkan bahwa Liverpool adalah klub impiannya. Namun, setelah melatih Everton, rival sekota Liverpool, ia menyatakan dirinya sebagai seorang “Evertonian”. Pernyataan ini menarik perhatian banyak pihak, mengingat rivalitas sengit antara kedua klub tersebut.​

Dari Impian ke Realita

Ancelotti pernah menyatakan bahwa Liverpool adalah klub impiannya. Namun, ketika ia melatih Everton pada tahun 2019 hingga 2021, pandangannya berubah. Ia mengaku jatuh cinta dengan atmosfer dan semangat yang dimiliki oleh Everton. Dalam sebuah wawancara, Ancelotti mengatakan, “Saya melihat Liverpool dengan penuh rasa hormat. Mereka adalah klub yang fantastis dan memiliki suporter yang fantastis. Namun, saya tetap seorang Evertonian.” ​

Pengalaman di Merseyside

Selama melatih Everton, Ancelotti merasakan langsung rivalitas yang ada di Merseyside. Ia menyebut bahwa pertandingan melawan Liverpool selalu menjadi laga yang spesial dan penuh emosi. Meskipun awalnya mengagumi Liverpool, pengalaman melatih Everton membuatnya memahami kedalaman rivalitas tersebut. Ancelotti juga pernah mengatakan bahwa ia yakin para penggemar Everton akan mendukung Real Madrid, tim yang dilatihnya, ketika menghadapi Liverpool di final Liga Champions. ​

Hubungan dengan Liverpool

Meskipun menyatakan dirinya sebagai seorang Evertonian, Ancelotti tetap menghormati Liverpool. Ia mengakui bahwa Liverpool adalah klub dengan sejarah dan prestasi yang luar biasa. Namun, pengalaman pribadi dan kedekatannya dengan Everton membuatnya lebih terikat secara emosional dengan The Toffees.​

Kesimpulan

Perjalanan Ancelotti dari mengagumi Liverpool hingga menjadi penggemar Everton menunjukkan bagaimana pengalaman langsung dapat mengubah pandangan seseorang. Meskipun awalnya menganggap Liverpool sebagai klub impian, kedekatannya dengan Everton membuatnya merasa lebih terhubung dengan klub tersebut. Pernyataan Ancelotti ini menjadi bukti bahwa dalam sepak bola, loyalitas dan emosi seringkali berkembang seiring waktu dan pengalaman.​

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *